( bagian 1 : http://violinapuspa.blogspot.com/2012/07/drrrrttt.html )
( bagian 2 : http://violinapuspa.blogspot.com/2012/10/aku-keluar-dari-studio-tattoo-dengan.html )
SCTJ 3
( bagian 2 : http://violinapuspa.blogspot.com/2012/10/aku-keluar-dari-studio-tattoo-dengan.html )
SCTJ 3
Aku meraba-raba meja di
samping kasurku, mencari segelas air mineral yang kemarin malam aku letakkan
disitu.
Badanku terasa buruk,
tenggorokan ku sakit, membuka mata dunia seakan berputar..
Ujian baru selesai, waktu
luang sebelum perkuliahan dimulai aku gunakan untuk bekerja. Hampir seminggu
aku tidak bertemu Rio.
Dan saat ini aku benar-benar
merindukannya.
Badanku susah aku gerakan,
jam didinding kamarku menunjukkan angka sepuluh, aku terlambat bangun, beberapa
pekerjaan rumah tangga yang seharusnya kukerjakan pagi-pagi terlewatkan begitu
saja.
Aku berusaha bangun dari
tempat tidur, hidungku terasa sangat gatal, tenggorokanku panas dan perih.
Kemarin malam aku kehujanan sepulang kerja, jarak dari rumah ke tempat kerja
yang lumayan jauh mebuatku harus berhujan-hujanan lumayan lama, menahan
dinginnya air hujan dan angin yang kencang selama perjalanan.. Dan kemarin
malam bukan yang pertama kali hujan menerpa badanku.. Ini sudah kesekian
kalinya dimusim hujan kali ini..
Aku berusaha berdiri dan
keluar dari kamar, sepertinya rumah sepi, hanya tv di ruang tamu yang menyala,
tapi tak ada seorang pun yang menontonnya. Sepertinya nenekku sudah berangkat
kerja. Aku bergegas ke dapur, memastikan nasi sudah ditanak, tapi ternyata..
belum dan hanya tersisa sedikit nasi, yang kupastikan itu hanya cukup untuk
memberi makan kedua anjing yang dipelihara keluarga ini, walaupun aku kelaparan
dan sakit tapi mereka harus makan lebih dulu,
cucian piring menumpuk, dan badanku semakin lemas karena lapar..
Aku membuka kamar nenekku,
kakakku masih tertidur disana.. Kakakku baru saja kembali ke pulau ini untuk
berlibur, dia tinggal di suatu tempat yang bukan Indonesia.. Aku enggan
membangunkannya, ada jarak yang kasat mata diantara kami.. Pekerjaan rumah
tangga membuat badanku terasa semakin lemas, walau dalam keadaan sakit begini
aku tidak mungkin meminta tolong pada kakakku untuk mengerjakan semuanya, aku
merasa tidak punya hak untuk melakukan itu, karena dia adalah kakak sepupu dan
cucu kandung kakek-nenek yg sekarang rumahnya aku tumpangi ini..
Dengan kondisi badan buruk
aku berusaha mengerjakan satu-persatu pekerjaan rumah itu.. Sampai tuntas..
Jantungku terasa berdetak lebih cepat dari biasanya, nafasku menderu..
Keringat dingin membasahi
tubuh setelah semua pekerjaan berhasil aku selesaikan, aku membaringkan tubuhku
kembali ke kasur, merasa sedikit tenang karena pekerjaan rumah sudah selesai
semua..
Aku tertidur.. Dan terbangun
karena anjingku menggonggong, sepertinya nenekku sudah datang dari kerja, aku
melirik jam dinding, pukul tiga sore..
Aku berusaha bangkit dari
tempat tidur, meraba dinding agar bisa berjalan, nenekku datang membawa
beberapa kantong plastik berisi makanan ringan..
Dengan sedikit limbung aku
membantu membawa barang-barangnya, dia tahu aku sedang sakit, tapi seperti
pura-pura tidak tahu. Ia bertanya apakah
anjing-anjing nya sudah diberi makan atau belum, aku menjawab, sudah.. Bahkan
aku sudah makan atau belum pun dia tidak peduli.. Dia juga bertanya dimana kakakku,
tapi aku katakan tidak tahu, terakhir aku lihat ia masih tidur, mungkin ia
pergi saat aku tertidur setelah membereskan pekerjaan rumah.. Aku tidak peduli
ia pergi kemana sekarang..
Setelah selesai merapikan
barang-barang yang tadi dibawa oleh nenekku aku kembali masuk ke kamar..
Duduk ditepian tempat tidur
dan badanku bergetar..
Tik.tik...tik.tik..tik.tik..
'Gw kangen'
Dua kata itu aku kirimkan
pada Rio via SMS..
Dan beberapa saat Hp ku
berdering, sebuah panggilan, dari Rio..
"Lo kenapa?" tanya
Rio
"Hhh..hhh.." Aku
mengatur nafasku, ingin sekali rasanya menangis
"Lo dimana?"
"Hhh.. Gw dirumah yo, ga
enak badan"
"Kenapa? Demam?"
"Iya, gw kangen
elo..hhh..hhh" aku tak bisa menahan, dan mulai terisak, menangis..
Tidak terdengar suara
diseberang sana, hanya terdengar isakanku.. Sepertinya Rio memberi waktu untuk
kecengenganku..
Tidak lama, Rio menghela
nafas..
"Dirumah ada siapa? Lo
uda makan?" Dia bertanya dengan suara tenang.. Sangat tenang..
"Ada nenek gw doang,
belum, gw pengen dipeluk yo"
"Gw jemput
sekarang"
"Ga bisa yo.. Gw musti
bilang apa kalo dia nanya gw mau kmn? Lo tw kan.."
Rio tidak menjawab, dia
terdengar mengatur nafasnya atau mungkin hanya mendengarkan aku yang semakin
sesenggukan..
"Don't turn away, dry
your eyes, dry your eyes
Don't be afraid, but keep it
all inside, all inside
When you fall apart, dry your
eyes, dry your eyes
Life is always hard for the
Belle of the Boulevard"
Ia menyanyikan sebuah lagu..
Dashboard Confessional - Girl of the Boulevard
Perlahan tangisanku
berkurang, aku memejamkan mata sampai akhirnya tidak merasakan apapun..
Aku tertidur..lelap, nyaman
dan bermimpi tertidur diatas awan..
***