Tuesday, April 29, 2014

Anak Kecil Itu

Aku memperhatikannya.

Anak kecil itu berlarian di depanku, wajahnya tanpa ekspresi. Berkeliaran seakan tanpa arah.

Anak kecil itu tiba-tiba terjatuh,
Dia tidak menangis selayaknya biasa, ia mengusap lututnya lalu tertawa ke arahku.

Membalikkan wajahnya, berjalan lalu marah pada dirinya sendiri karena terjatuh.

Beberapa saat ia berlari lagi; tanpa arah.

Anak kecil itu berdiri di depanku, wajahnya bulat, matanya bulat menatapku. Mencium bibirku.

Anak kecil itu tiba-tiba terbatuk,
Dia tidak mengeluh selayaknya biasa, ia mengusap dadanya lalu tertawa kearahku.

Membalikkan wajahnya, berjalan lalu menyemangati dirinya sendiri yang sedang rapuh.

Beberapa saat ia berlari lagi; tanpa arah.

Anak kecil itu menertawaiku, bibirnya merah, pipinya merah, ia tertawa walau tampak marah.

Anak kecil itu tiba-tiba menangis,
Dia menangis dan mengeluh dengan luar biasa, menjambak rambutnya dan terkulai dihadapanku.

Aku diam, ia marah bila kubantu.

Sengguknya yang tertahan, pendaman makian. Semua tertahan memuncak dalam hati tak muncul di hadapan.

Hanya sesak yang dapat kurasakan dari kejauhan.

Anak itu..........

..........mati perlahan.